Legislator NasDem: Polda Jateng Tak Seharusnya Represif ke Sukatani

Legislator NasDem: Polda Jateng Tak Seharusnya Represif ke Sukatani
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo mengkritisi tindakan Polda Jawa Tengah (Jateng) yang diduga represif terhadap Sukatani setelah heboh lagu band punk itu berjudul 'Bayar Bayar Bayar'.

Menurut Lallo, Polda Jateng seharusnya tidak represif dengan mengklarifikasi dua personel Sukatani, yakni Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel.

"Seharusnya Polda Jawa Tengah tidak serta merta bersikap represif, apalagi diduga cenderung bersikap intimidatif kepada dua personel band Sukatani, sehingga mereka minta maaf dan menarik lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari semua platform," kata dia melalui keterangan persnya, Senin (24/2).

Kapoksi NasDem di Komisi III itu mengatakan Polda Jateng juga diduga merepresi profesi Novi Citra sebagai guru.

Belakangan, Lallo mendengar informasi profesi Novi Citra sebagai guru berakhir sebagai dugaan adanya surat dari Polda Jawa Tengah ke pihak sekolah. 

"Cara-cara represif dan intimidatif seperti ini tidak boleh lagi terus terulang," ujar dia.

Lallo pun mendukung upaya Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri yang langsung melakukan pemeriksaan terhadap oknum personel Subdit I Ditressiber yang melakukan klarifikasi atau permintaan keterangan kepada dua personel band Sukatani. 

Eks Ketua DPRD Kota Makassar itu mendorong Divpropam Polri agar memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang represif ke personel band Sukatani.

Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo mendukung Propam Polri mengusut aksi represif penyidik Polda Jawa Tengah (Jateng). Atas hal apa?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News