Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani

Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
Ilustrasi petani Indonesia. Foto : Ricardo

Dia mengatakan tarif jual gabah atau Nilai Tukar Petani (NTP) ke tengkulak biasanya lebih rendah dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"NTP-nya itu selalu di bawah HPP itu karena seluruh hasil panen dimonopoli atau dikuasai oleh para oknum tengkulak, mereka seenaknya memberikan harga kepada para petani," lanjut dia.

Atas kondisi itu, Arif mendesak pemerintah untuk tidak lagi memberikan subsidi pupuk kepada para petani, tetapi memberikan subsisidi NTP.

"Misalnya, ketika di HPP-nya Rp 6.500 maka pemerintah memberikan subsidi, sehingga harganya bisa Rp 8.000, atau Rp 9.000. Pemerintah melalui Bulog, wajib membeli gabah mereka. Begitu pun berlaku untuk hasil pertanian lainnya,” ujar dia. 

Arif menganggap pencabutan pupuk subsidi yang diganti bantuan NTP akan lebih efektif dan tepat sasaran dalam menyejahterakan petani.

Syaratnya, kata dia, pemberian bantuan NTP disertai dengan kemudahan petani mengakses penyubur tanaman.

Toh, kata dia, petani selama ini lebih banyak membeli pupuk dengan harga nonsubsidi saat menggarap lahan.

"Kalau produknya ada, jangankan yang nonsubsidi yang subsisidi saja para petani itu mau beli, jadi Tata kelola Pembelian dan Penjualan Pupuk ini yang harus juga dibenahi," kata dia lagi.

Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman menyebut petani harus disejahterakan dengan cara membuat kebijakan subsidi Nilai Tukar Petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News