Legislator PKS Penghina NU di Facebook Minta Maaf Lewat Surat Bermeterai

jpnn.com, TEGAL - Anggota DPRD Kota Tegal Roffi Ali yang menjadi terlapor di kepolisian karena diduga menghina Nahdatul Ulama (NU) melalui Facebook akhirnya meminta maaf.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mencabut komentarnya di Facebook serta meminta maaf dan membuat pernyataan tertulis dalam surat bermeterai.
Rofii melayangkan permintaan maafnya kepada Pengurus Cabang NU Kota Tegal. Ada empat poin pernyataan dalam surat yang dilayangkan Rofii kepada Ketua PCNU Kota Tegal dr. Abdal Hakim itu.
Pada poin pertama, Rofii meminta maaf kepada seluruh pengurus NU dan warga nahdiyin yang merasa tersinggung atas komentarnya. Selanjutnya, Rofii pada poin kedua telah mencabut komentar dimaksud.
"Saya mencabut komentar itu dan menyatakan tidak benar," tulisnya. Baca juga: Hmmm... Legislator PKS Tuding NU Terima Sogokan demi Dukung Jokowi
Menurut Rofii, tulisannya pada kolom komentar di Facebook tidak untuk merendahkan ataupun melecehkan NU di manapun berada. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
“Karenanya, saya berharap dibukakan pintu maaf yang selebar- lebarnya. Atas maaf yang diberikan, saya sampaikan terimakasih,” pungkasnya.(muj/zul/jpg)
Anggota DPRD Kota Tegal Roffi Ali yang menjadi terlapor di kepolisian karena diduga menghina Nahdatul Ulama (NU) melalui Facebook akhirnya meminta
Redaktur & Reporter : Antoni
- PKS Gelar Pawai Sepeda, HNW Ajak Umat Siapkan Fisik untuk Ramadan
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Prabowo Kembali Ingatkan Bawahannya, 5 Tahun Enggak Usah ke Luar Negeri
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun