Legitimasi Pemilu 2014 Terancam
jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum tata negara Refly Harun mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk segera menjelaskan secara gamblang perihal tertundanya pembacaan putusan uji materi Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Pasalnya, telah muncul spekulasi bahwa penundaan tersebut ditunggangi kepentingan politik pihak-pihak tertentu.
Menurutnya, jika MK tidak memberi penjelasan maka legitimasi pemilu 2014 dapat terancam.
"Untuk mendinginkan hati publik. Sehingga ada penjelasan yang rasional, penjelasan saat ini tidak rasional," kata Refly dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (25/1).
Seperti diketahui, uji materi sudah selesai diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) pada 26 Maret 2013. Namun, mahkamah baru menggelar sidang pembacaan putusan pada 23 Januari 2014.
Ia pun menyarankan agar pihak pemohon ikut mendorong MK untuk memberi penjelasan. Caranya, dengan mengadukan majelis hakim kepada dewan etik MK.
"Adukan saja hakim MK, untuk menjelaskan ke publik kenapa ditunda. Keterlambatan ini betul-betul tindakan yang tidak profesional," tegasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Refly Harun mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) untuk segera menjelaskan secara gamblang perihal tertundanya pembacaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Diminta Benahi Penegakan Hukum Menyusul Kasus yang Dialami Alex Denni
- Bea Cukai dan Kejari Parepare Wujudkan Sinergi Pengawasan Lewat Kegiatan Ini
- 15 Kapal Nelayan Terbakar, Prajurit TNI AL Bergerak Cepat
- Kebakaran di Klender, 13 Rumah Kontrakan Hangus Terbakar
- Super Airjet Kurung Penumpang 2 Jam, EGM Angkasa Pura II: Kacau Itu Pilotnya
- Tak Terima Vonis Ringan Harvey Moeis dkk, JPU Ajukan Banding