Lelaki Kemayu
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Di kalangan lelaki kemayu itu, aktivitas mejeng disebut sebagai ‘’ngeber’’ semacam buka lapak atau membuka dagangan untuk berjualan.
Biasanya dalam aktivitas ngeber itu mereka mencari pasangan, dan banyak juga yang melakukannnya secara transaksional dengan menerima imbalan uang untuk pelayanan seksual yang diberikan.
Mereka yang berani muncul di permukaan disebut sebagai ‘’coming out’’ dan sudah tidak malu-malu lagi mengakui perebedaan orientasi seksualnya.
Umumnya para penyandang perbedaan orientasi seksual ini menyembunyikan jati dirinya secara sangat rahasia, termasuk kepada keluarga terdekatnya.
Hanya kalangan tertentu saja yang berani coming out dan berani membuka rahasianya.
Fenomena lelaki kemayu yang muncul secara terbuka di ajang CFW menunjukkan bahwa makin banyak lelaki kemayu yang secara terbuka coming out tanpa malu-malu lagi. Isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) pun ramai lagi seiring dengan makin banyaknya lelaki kemayu yang mejeng di CFW.
Kemunculan sejumlah anak muda laki-laki dengan pakaian perempuan memunculkan kekhawatiran ajang mejeng anak-anak baru gede (ABG) itu dibajak oleh aktivitas LGBT.
Pemerintah DKI mengancam akan menggaruk para lelaki kemayu itu dan memasukkannya ke panti sosial.
Pemerintah DKI mengancam akan menggaruk para lelaki kemayu itu dan memasukkannya ke panti sosial.
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan
- Libur Lebaran Selesai, Ganjil-Genap di Jakarta Mulai Berlaku Pada Selasa
- Pemprov DKI Sebut Omzet Pedagang UMKM Naik Saat Ramadan, Turun Ketika Lebaran
- Pemprov DKI Siapkan PIK Sebagai Pintu Masuk Wisatawan ke Kepulauan Seribu
- Pramono Anung Datangi KPK, Sampaikan Permintaan