Lelaki Kemayu
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di kalangan lelaki kemayu itu, aktivitas mejeng disebut sebagai ‘’ngeber’’ semacam buka lapak atau membuka dagangan untuk berjualan.
Biasanya dalam aktivitas ngeber itu mereka mencari pasangan, dan banyak juga yang melakukannnya secara transaksional dengan menerima imbalan uang untuk pelayanan seksual yang diberikan.
Mereka yang berani muncul di permukaan disebut sebagai ‘’coming out’’ dan sudah tidak malu-malu lagi mengakui perebedaan orientasi seksualnya.
Umumnya para penyandang perbedaan orientasi seksual ini menyembunyikan jati dirinya secara sangat rahasia, termasuk kepada keluarga terdekatnya.
Hanya kalangan tertentu saja yang berani coming out dan berani membuka rahasianya.
Fenomena lelaki kemayu yang muncul secara terbuka di ajang CFW menunjukkan bahwa makin banyak lelaki kemayu yang secara terbuka coming out tanpa malu-malu lagi. Isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) pun ramai lagi seiring dengan makin banyaknya lelaki kemayu yang mejeng di CFW.
Kemunculan sejumlah anak muda laki-laki dengan pakaian perempuan memunculkan kekhawatiran ajang mejeng anak-anak baru gede (ABG) itu dibajak oleh aktivitas LGBT.
Pemerintah DKI mengancam akan menggaruk para lelaki kemayu itu dan memasukkannya ke panti sosial.
Pemerintah DKI mengancam akan menggaruk para lelaki kemayu itu dan memasukkannya ke panti sosial.
- Lihat Tuh, Warga Tumpah Ruah di Bundaran HI Menjelang Malam Pergantian Tahun
- Harvey Moeis & Sandra Dewi Terima Bantuan Iuran BPJS, Pemprov DKI Angkat Bicara
- Menyambut Natal 2024, Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Pasar Kreatif di 15 Lokasi
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Panggil Pihak PT PwC Indonesia Advisory
- 5 Sektor Ini Bakal Dapat Upah Minimum Lebih Besar dari UMP DKI Jakarta 2025
- Pemprov DKI Belum Umumkan Upah Minimum Sektoral 2025, Ini Sebabnya