Lelaki Tampon
Oleh: Dahlan Iskan
"DEI here" adalah julukan untuk merendahkan orang. Orang itu sebenarnya tidak berkualitas tetapi terpaksa direkrut sebagai penggenap.
Misalnya seorang wanita diangkat jadi caleg sebuah partai di Indonesia. Bukan karena prestasi, melainkan agar unsur wanita mencapai 25 persen.
Orang Amerika tahu: Kamala jelas bukan wanita penggenap. Dia memang wanita kulit hitam. Ayahnya asal Jamaica hitam. Ibunya dari Chennai, India hitam. Akan tetapi, dia jadi orang penting bukan sebagai genap-genap.
Dia ikut persaingan bebas sejak tingkat jaksa di tingkat kota. Lalu bersaing bebas untuk menjadi jaksa agung California. Dia jadi jaksa –lalu jadi jaksa agung– bukan karena diangkat atasan. Dia berjuang sendiri lewat prestasi untuk bisa dipilih rakyat.
Pun ketika Kamala menjadi anggota DPR: bukan karena dapat rekom partai.
Boleh dikata simpati pada Kamala justru bertambah-tambah. Inilah yang disebut sebagai masa bulan madu. Inilah masa orang masih senang-senangnya pada Kamala. Orang belum sempat melihat sisi-sisi buruk dari Kamala.
Masa bulan madu itu bisa pendek, bisa panjang. Sependek-pendeknya tetap baik bagi Kamala: Pilpresnya tidak lama lagi. Pilpres itu rasanya masih di masa ketika bulan madu belum berakhir, apalagi bulan madu itu seperti dapat tambahan siraman madu Sumbawa. Cawapres yang digandeng Kamala, menambah simpati pada pasangan ini.
Kamala memilih Timothy James Walz sebagai cawapres. Dia gubernur Minnesota dua periode. Umur 60 tahun. Dari keluarga guru. Juga dari pedesaan pertanian.