Lelang Pembangunan MRT Dinilai Salah
Selasa, 26 April 2011 – 20:20 WIB
JAKARTA - Rencana pelelangan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) oleh PT MRT mulai disorot. Hal itu lantaran kerjasama dengan pihak swasta yang diteken oleh perusahaan bentukan Pemprov DKI itu, dikhawatirkan akan membawa angkutan massal berbasis rel itu berorientasi pada profit (profit oriented), bukan pelayanan publik. Menurut dia, pengalaman buruk pembangunan monorel harus menjadi pengalaman yang sangat berharga. Penyerahan proyek kepada swasta tanpa campur tangan dari pemerintah, sangat rawan mangkrak, jika dalam pelaksanaannya terjadi hambatan. "Kalau sampai MRT gagal, siapa tanggung jawab?" katanya.
"Pelelangan MRT seharusnya dilaksanakan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI. Bukan PT MRT," ujar Koordinator Komite Pemuda Anti Korupsi (Kapak), Laode Kamaludin, kemarin (25/4).
Baca Juga:
Laode beralasan, sebagai angkutan publik yang pertanggungjawabannya di bawah kendali Pemprov DKI, lelang seharusnya bisa diteken oleh instansi pemerintah. "Sudah seharusnya MRT dilaksanakan sesuai mekanisme pelelangan," tambah pengamat kebijakan DKI Pontas Limbong.
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana pelelangan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) oleh PT MRT mulai disorot. Hal itu lantaran kerjasama dengan pihak swasta yang
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS