Leluasa Ekspor Tanpa Dikenai Dumping
Senin, 22 Agustus 2011 – 08:14 WIB
Selama ini, porsi ekspor ke Australia terbilang rendah dibandingkan ke negara di Asia Tenggara, Jepang dan Timur Tengah. Yakni, sekitar 2-3 persen dari total ekspor. Namun, pengiriman produk kaca ke Australia memiliki potensi yang besar.
Baca Juga:
Data Comtrade menyebutkan nilai ekspor produk certain clear float glass Indonesia ke Australia pada 2008 sebesar USD 10,6 juta dengan penguasaan pasar terbesar 27,4 persen. Urutan berikut produk asal Tiongkok 24 persen dan Thailand 16 persen. Nah, 2009 lalu ekspor Indonesia ke Australia turun menjadi USD 6,1 juta dengan pangsa pasar di posisi kedua sebesar 21 persen disusul oleh RRT sebesar 24 persen. Sedangkan Thailand tetap di posisi ketiga sebesar 15 persen setelah Indonesia.
Selain itu, produk kaca dalam negeri juga dirasa bakal sulit berdaya saing. Di antaranya pasokan gas dan listrik. "Namun, peluang ekspor mungkin kerkendala karena terus terbebani masalah energi, yakni pasokan gas yang kadang-kadang bermasalah dan harganya akan naik. Serta TDL yang direncanakan naik," ujarnya. (res)
JAKARTA - Setelah sempat terancam, industri kaca dalam negeri kembali bisa leluasa mengekspor ke Australia tanpa terkena tuduhan dumping. Tuduhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru