Lembaga Amal Melbourne Suskes Bantu Warga Timor Leste Operasi Jantung di Australia

Lembaga Amal Melbourne Suskes Bantu Warga Timor Leste Operasi Jantung di Australia
Lembaga Amal Melbourne Suskes Bantu Warga Timor Leste Operasi Jantung di Australia

Terkadang lembaga kami kekurangan dukungan logistik dan keuangan.

"Kami beberapa kali tidak mampu memastikan bisa menerbangkan pasien ke Australia, karena untuk itu kami harus mengurus Visa dan Paspor,"

"Tragisnya, kami punya pasien yang sekarang dan sangat penting diterbangkan ke Australia secepatnya,

Namun rasa frustasi seperti itu justru membuat lembaga amal ini semangkin bersemangat untuk bekerjasama.

Sebelum memsuki masa liburan, lebih banyak pasien yang tiba di Melboourne, Salah satunya gadis berusia 21 tahun, Ana Pereira.

Seperti banyak anak Timor Leste, Pereira menderita demam rematik ketika kecil dan hal ini membuat katup jantung kirinya rusak parah.Kondisi Pareira menurut  Profesor Richard Harper dari rumah sakit jantung Monash tidak mengejtkan. Profesor Harper telah bekerja lama dengan lembaga amal ini, Ia mengaku sudah banyak melakukan operasi bagi warga Timor Leste. Pemeriksaan mengungkapkan katup mitral Pereira  terlalu kecil. Itu berarti hatinya harus memompa berbahaya keras. "Katup ini seharusnya bisa terbuka sangat luas, sekitar tiga kali dari jumlah saat ini," katanya, sambil menunjuk ke gambar katup pada layar. "Dan inilah yang meletakkan beban pada jantung." Profesor Harper memimpin sebuah tim di MonashHeart. Mereka juga dmelakukan operasi bedah jantung untuk memperbaiki katup jantung yang rusak. 

dalam operasi ini, mereka menempatkan balon yang belum tertiup dalam sebuah kateter dan dimasukan kedalam masih-masing urant nadi yang terdapat di kaki Pereira.

Kemudian doktor di ruang operasi melihat kamera yang memandu menepatkan kateter itu ke dalam jantung Pareira.

Sejumlah pasien penyakit jantung dari Timor Leste sukses menjalani operasi bedah jantung di Australia berkat dukungan lembaga amal Melbourne..Jeca

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News