Lembaga Jepang Akui Ketahanan Ekonomi Indonesia Tahan Banting
JCR juga menaruh perhatian pada upaya penyederhanaan peraturan melalui omnibus law untuk memfasilitasi investasi asing langsung (FDI), sebagai penyeimbang defisit transaksi berjalan (current account deficit).
Lembaga rating itu juga menganggap bahwa pemangkasan defisit fiskal menjadi 1,76 persen per produk domestik bruto (PDB), dalam APBN 2020 dan upaya menekan utang pemerintah pusat menjadi kurang dari 30 persen PDB, merupakan rencana yang layak dapat dicapai oleh pemerintahan saat ini.
Atas capaian itu, pemerintah akan memanfaatkan penilaian peringkat kredit JCR untuk mendorong peningkatan investasi langsung dari luar negeri dan masuk ke pasar obligasi Jepang.
Selain lembaga pemeringkat utang dari Jepang, posisi peringkat utang terakhir Indonesia dari lembaga pemeringkat utang di antaranya dari Fitch dengan peringkat BBB stabil.
Kemudian, Moody’s dengan peringkat Baa2 stabil, S&P dengan peringkat BBB stabil dan Rating and Investment dengan peringkat BBB stabil. (antara/jpnn)
100 Hari Kerja, Ma'ruf Amin Disoroti
Lembaga pemeringkat kredit dari Jepang, Japan Credit Rating (JCR), mengakui ketahanan ekonomi indonesia cukup teruji di tengah ketidakpastian global.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya