Lembaga Perguruan Tinggi di Australia yang Diuntungkan dan Dirugikan Selama Pandemi COVID-19

Alan Tudge mendorong universitas-universitas di Australia untuk meniru Universitas Stanford di AS — yang terkenal sebagai tempat kelahiran Google — dan "turun dari menara gading mereka".
Universitas Stanford memiliki dana abadi lebih dari $40 miliar. Dana ini hampir setara dengan pengeluaran total pemerintah Australia untuk dana pendidikan tinggi dan sekolah kejuruan tahun keuangan 2020.
Banyak perguruan tinggi Australia mengandalkan mitra internasional untuk mendanai penelitian dan jelas ada model pendanaan sistemik jangka panjang di mana uang SPP mahasiswa internasional menjadi satu-satunya jawaban nyata.
Bisakah perubahan terjadi?
Para pemimpin universitas mengeluhkan banyak hasil riset "kualitas rendah" atau "penelitian berulang" yang diproduksi para akademisi.
Bahkan, salah seorang rektor secara jujur menyebut sangat prihatin dengan "Jutaan skripsi tentang gender dalam kasus Jane Austen's England".
Namun tak banyak bisa dilakukan oleh para pimpinan universitas ini.
Kontrak kerja di kampus pada umumnya mengharuskan universitas untuk mendaftarkan pegawai tetap mereka.
Itu belum termasuk staf biasa dan staf tetap yang seringkali berjumlah lebih dari 50 persen.
Ada beberapa universitas di Australia yang pendapatannya malah meningkat saat pandemi COVID-19
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam