Lembaga Perguruan Tinggi di Australia yang Diuntungkan dan Dirugikan Selama Pandemi COVID-19

Lembaga Perguruan Tinggi di Australia yang Diuntungkan dan Dirugikan Selama Pandemi COVID-19
Banyak kampus perguruan tinggi di Australia berubah seperti kota hantu selama pandemi. (ABC News: Brendan Esposito)

Alan Tudge mendorong universitas-universitas di Australia untuk meniru Universitas Stanford di AS — yang terkenal sebagai tempat kelahiran Google — dan "turun dari menara gading mereka".

Universitas Stanford memiliki dana abadi lebih dari $40 miliar. Dana ini hampir setara dengan pengeluaran total pemerintah Australia untuk dana pendidikan tinggi dan sekolah kejuruan tahun keuangan 2020.

Banyak perguruan tinggi Australia mengandalkan mitra internasional untuk mendanai penelitian dan jelas ada model pendanaan sistemik jangka panjang di mana uang SPP mahasiswa internasional menjadi satu-satunya jawaban nyata.

Bisakah perubahan terjadi?

Para pemimpin universitas mengeluhkan banyak hasil riset "kualitas rendah" atau "penelitian berulang" yang diproduksi para akademisi.

Bahkan, salah seorang rektor secara jujur menyebut sangat prihatin dengan "Jutaan skripsi tentang gender dalam kasus Jane Austen's England".

Namun tak banyak bisa dilakukan oleh para pimpinan universitas ini.

Kontrak kerja di kampus pada umumnya mengharuskan universitas untuk mendaftarkan pegawai tetap mereka.

Itu belum termasuk staf biasa dan staf tetap yang seringkali berjumlah lebih dari 50 persen.

Ada beberapa universitas di Australia yang pendapatannya malah meningkat saat pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News