Lembaga Survei Kredibel tak Asal-asalan Bikin Quick Count
jpnn.com - JAKARTA - Kredibilitas dari lembaga survei perlu diperhatikan dalam melaksanakan penghitungan cepat (quick count) hasil Pilpres 2014.
Menurut Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo, semakin kredibel lembaga survei maka akan semakin akurat hasil hitung cepatnya.
"Bagi saya, kredibilitas itu sangat penting. Lembaga survei yang kredibel tidak mungkin merusak reputasi dengan melakukan survei atau perhitungan cepat asal-asalan," kata Andar, Minggu (13/7).
Sementara menanggapi perbedaan hasil hitung cepat dari masing-masing lembaga survei yang kini menjadi polemik, Andar berpendapat bahwa hal tersebut disebabkan oleh cara pengambilan sampel. Kalau lembaga survei mengambil sampel berdasarkan kriteria dan prinsip ilmiah yakni random sampling, pasti hasilnya akan sama.
Tetapi untuk melakukan hitung cepat dengan prinsip tersebut, apalagi sampelnya besar, membutuhkan dana dan tenaga yang besar pula karena TPS tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
“Uji sahih saja lembaga survei tersebut apakah sesuai prinsip metodologi ilmiah atau tidak," kata pengajar FISIP UIN Jakarta itu.
Menanggapi imbauan presiden dan sejumlah kalangan agar masyarakat sabar menunggu hasil rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andar setuju saja karena memang KPU sebagai penyelenggara punya otoritas untuk mengumumkan siapa pasangan yang menang.
"Semoga masyarakat bisa arif menyikapi perbedaan hasil quick count yang bisa saja kurang tepat, tapi tidak terlalu jauh dari hasil real count KPU," tandasnya.(ian/rmo/jpnn)
JAKARTA - Kredibilitas dari lembaga survei perlu diperhatikan dalam melaksanakan penghitungan cepat (quick count) hasil Pilpres 2014. Menurut Direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polres Pematangsiantar Siap Berikan Keamanan di TPS Saat Pilkada Berlangsung
- Temuan Perludem: Ribuan Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2024
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Soal Spanduk Kontroversial, Sanksi Menanti
- Irjen Karyoto Sebut Ada 6 TPS Sangat Rawan di Jakarta
- Ketua PKB Mengingatkan Hasbiallah Ilyas soal OTT KPK