Lemkapi Dorong Penyidik Independen dan Mabes Polri Terlibat dalam Kasus Alif Maulana
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) meminta semua pihak tidak terlalu cepat menyimpulkan bahwa kematian siswa SMP di Padang Afif Maulana karena dianiaya oleh aparat penegak hukum.
Direktur Lemkapi Edi Hasibuan mengatakan saat ini masih misterius dan perlu pembuktian secara hukum mengenai siapa dan motif pelaku.
"Kami harapkan ada penjelasan khusus dari tim kedokteran forensik Polri menberikan analisis soal hasil autopsi kematian korban," kata Edi dalam keterangannya, Rabu (26/3).
Menurut Edi, saat ini ada dua perbedaan pendapat yang saling bertolak belakang yang disebutkan penyebab kematian Alif. Antara lain tewas karena jatuh dari jembatan atau ada unsur penganiayaan sebelumnya dari oknum aparat.
"Kami melihat ini perlu diluruskan dan perlu penjelasan secara transparan agar tidak menimbulkan persepsi liar. Peristiwa ini jelas merugikan keluarga korban dan bisa juga merugikan institusi Polri jika tidak benar korban dianiaya," kata dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Menurut Edi, jika terjadi ada dua pendapat yang berbeda dan saling bertentangan antara Polda Sumbar dan LBH Padang, dibutuhkan penyidikan yang independen. Sebab, kalau terjadi saling mempertahankan argumentasi, tidak akan pernah menyelesaikan nasalah.
Edi juga mendorong kahadiran tim asistensi Bareskrim Polri dan Divisi Propam Polri untuk melakukan pendalaman serta penyelidikan apakah ada indikasi penganiayaan seperti yang dituduhkan.
Selain itu, Edi menganggap tidak ada salahnya melibatkan tim independen seperti Kompolnas dan lainnya untuk meyakinkan masyarakat.
Direktur Lemkapi Edi Hasibuan mengatakan saat ini masih misterius dan perlu pembuktian secara hukum mengenai siapa pelaku dan penyebab kematian Alif Maulana.
- Acungi Jempol Mabes Polri, Edi Minta 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia Dipecat
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis