Lemkapi Menduga Ada Agenda Tertentu di Balik Film Dokumenter Kasus Pembunuhan Mirna

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menduga film dokumenter kasus pembunuhan Mirna Salihin, berjudul Ice Cold, memiliki agenda tertentu.
“Fim ini bagus memberi edukasi tentang hukum dan berisi banyak hiburan kepada masyarakat. Namun dalam film kurang proporsional dan isinya menampilkan sosok ayah Mirna yang kejam dan bukan orang baik, sehingga bisa menimbulkan ketidaksukaan masyarakat kepadanya,” kata Edi dalam keterangannya, Jumat (13/10).
Ayah Mirna yang dimaksud ialah Edi Darmawan Salihin.
Di sisi lain, kata Edi Hasibuan, film dokumenter ini juga mengurangi kepercayaan publik terhadap putusan hukum 20 tahun penjara terjadap pelaku, yaitu Jessica Kumala Wongso.
Karena itu, Edi menilai film dokumenter tersebut tidak objektif dalam mengakomodasi setiap pihak.
"Yang paling mungkin saya sorot adalah ada semacam agenda-agenda setting di dalam pembuatan dari pada film dokumenter ini," kata Edi.
Edi melihat ada semacam skenario untuk menyimpulkan bahwa Jessica Kumala Wongso bukan sebagai pelakunya.
Di sisi lain, mantan komisioner Kompolnas ini juga menilai is film dokumenter kasus kematian Wayan Mirna Salihin ini tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Edi melihat ada semacam skenario untuk menyimpulkan bahwa Jessica Kumala Wongso bukan sebagai pelakunya.
- Penembakan di Lokasi Judi Sabung Ayam Diduga Terencana, Sahabat Polisi: Pelaku Harus Dihukum Berat
- Polisi Periksa Oknum TNI terkait Penjualan Senpi kepada KKB
- Kasus Oknum TNI Tembak 3 Polisi Bukan Masalah Antarinstitusi, Seorang Brimob Tersangka
- Anggota TNI Penembak 3 Polisi di Way Kanan Terancam Dipenjara Sampai Mati
- Kabareskrim Bicara Soal Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, Begini Kalimatnya
- Polda Riau Tingkatkan Kemampuan Penyidik dalam Penanganan Karhutla