Lemkapi Nilai Rencana Pemakzulan Jokowi Tak Masuk Akal
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai pengusulan pemakzulan terhadap Presiden Jomowi aneh dan skenarionya akal-akalan.
Apalagi yang menerima kedatangan kelompok pembawa petisi itu adalah Menko Polhukam yang notabene adalah calon wakil presiden yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
"Kami melihat ini aneh dan mencurigakan. Tujuannya pasti politis. Menko Polhukam menerima kehadiran para kelompok petisi juga tidak etis apalagi misi itu juga disampaikan Menko Polhukam kepada pers secara langsung, walau abu-abu juga tentu itu mengejutkan. Harus diingat Menko Polhukam adalah pembantu presiden," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, Jumat (19/1).
Dosen Fakultas Hukum Tata Negara Universitas Bhayangkara Jakarta itu menilai kehadiran pengusul petisi aneh dan penuh tanda tanya.
Di sisi lain, menurut Edi, Menko Polhukam mengetahui aturan dan sistem ketatanegaraan bagaimana cara pengajuan pemakzulan secara undang-undang.
Selain itu, Edi memandang mereka yang datang juga orang orang hebat dan mengerti sistem hukum.
Karena itu, Edi menganggap sesungguhnya tujuan kehadiran petisi itu tampaknya hanya lebih kepada membangun dan menggiring opini untuk upaya pemakzulan.
Usulan pemakzulan sesuai UUD 1945 ada aturannya. Pemakzulan dapat dilakukan apabila presiden melakukan pengkhianatan, korupsi, penyuapan, dan tindakan berat lainnnya terhadap negara.
Lemkapi menilai kehadiran pengusul petisi pemakzulan Jokowi aneh dan penuh tanda tanya.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada