Lempar Kerikil ke Biduan Dangdut Berujung Maut

Lempar Kerikil ke Biduan Dangdut Berujung Maut
Lempar Kerikil ke Biduan Dangdut Berujung Maut

jpnn.com - PROBOLINGGO - Hidup Ipung Edi Cahyono, 21, berakhir tragis. Pemuda asal Dusun Kambengan, Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, itu tewas dikeroyok saat menonton pertunjukan dangdut (orkes) di Desa Duren, Kecamatan Gading, Senin malam (19/8).

Ipung mengembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan ke Puskesmas Wangkal, Kecamatan Gading. Begitu petugas puskesmas menyatakan korban meninggal, jasad pemuda malang tersebut langsung dilarikan ke kamar mayat RSUD Waluyojati, Kraksaan, untuk diotopsi. Berdasar hasil otopsi, korban meninggal karena luka robek pada leher bagian kanan.

"Ipung dibawa ke kamar mayat sekitar pukul 23.00. Setelah diotopsi, korban diketahui mengalami sembilan luka robek. Tapi, luka yang paling parah hingga sedalam enam sentimeter terdapat pada leher. Korban meninggal karena luka di leher itu," kata kepala kamar mayat RSUD Waluyojati, Kraksaan, Edi S.

Berdasar data yang diperoleh di lapangan, pertunjukan dangdut itu diadakan oleh Kepala Desa (Kades) Duren, Gading, yang memiliki hajat pernikahan keluarganya. Selain artis lokal, pertunjukan tersebut juga mendatangkan penyanyi dari luar daerah.

Pukul 22.00, pertunjukan sejatinya hendak diakhiri dengan penampilan penyanyi lokal. Saat itu korban melempari penyanyi lokal tersebut dengan kerikil. Ternyata, aksi itu diketahui penonton lain. Salah seorang penonton tersebut diduga adalah R, warga Gading. (mas/aad/jpnn)

 


PROBOLINGGO - Hidup Ipung Edi Cahyono, 21, berakhir tragis. Pemuda asal Dusun Kambengan, Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News