Lempeng Tektonik Bergerak Sangat Lambat, Bakal Ada Gempa Besar?

"Kalau di selatan Indonesia, Hindia-Australia itu sekitar 7-10 centimeter per tahun. Ada yang bilang sekitar 6 centimeter. Tetapi itu relatif," katanya.
Jika yang dimaksud perpecahan dalam prediksi para ilmuwan itu berada di batas pertemuan lempeng besar yang terakumulasi dalam waktu puluhan tahun sehingga melepaskan energi dan menyebabkan gempa besar, hal itu, katanya, bisa saja terjadi.
Namun, jika perpecahan itu terjadi secara tiba-tiba dan dalam jarak yang cukup besar, hal tersebut, menurutnya, tidak mungkin terjadi.
"Kalau tiba-tiba pecah dengan jarak yang besar, enggak mungkin. Bisa kiamat nanti negeri ini. Tidak hanya negeri ini, tetapi juga bumi ini," kata Rahmat. (antara/jpnn)
Keluarga Via Vallen Dikucilkan?
BMKG menyebutkan bahwa semua lempeng tektonik terus bergerak, tetapi berjalan dalam tempo yang sangat lambat.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Gempa M 4,1 di Bogor Dipicu Aktivitas Sesar Citarik
- Warga Kota Bogor Diminta Waspada Gempa Susulan
- Cuaca Hari Ini: Sebagian Kota Besar Diguyur Hujan, Waspadalah
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Arus Balik Lebaran, ASDP Imbau Pemudik Beli Tiket Sebelum ke Pelabuhan