Lemsaneg Jamin Tidak Bisa Diintervensi SBY
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi memastikan bahwa lembaganya akan bekerja secara independen dalam mengamankan sistem informasi pemilihan umum (pemilu) 2014. Djoko memastikan lembaganya tidak dapat diintervensi termasuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Memang kita laporan kepada presiden. Tapi yang kami laporkan sebatas bahwa lembaga negara membantu dalam pengaman pelaksanaan pemilu 2014 ini. Hasil pemilu sama sekali tidak akan kita singgung dan Lemsaneg tidak pernah mencampuri, mengintervensi apa hasil dari perolehan suara-suara ini," kata Djoko saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).
Djoko menolak anggapan bahwa lembaganya tidak transparan dan tidak dapat diakses oleh publik. Ia memastikan bahwa lembaganya siap diaudit untuk mempertanggungjawabkan kerjanya. Lemsaneg, sambungnya, juga siap menerima saran dan kritik dari publik.
Pada pemilu 2014, Lemsaneg bertugas untuk mendigitalisasi data perolehan suara yang dikumpulkan KPU. Nantinya, data online tersebut akan dipublikasikan melalui website resmi KPU RI. "Dari web KPU bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia. Perolehan berapa-berapa dapat dilihat. Artinya kami tidak dapat diintervensi oleh siapapun," tandas Djoko.
Sebelumnya diberitakan, kerjasama KPU RI dan Lemsaneg mengenai pengamanan data pemilu 2014 mendapatkan kritik dari sejumlah pihak. KPU diminta mengevaluasi kerjasama tersebut mengingat Lemsaneg adalah lembaga negara yang bersifat tertutup dan rahasia. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi memastikan bahwa lembaganya akan bekerja secara independen dalam mengamankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS