Lengser dari Jabatan, Muhyiddin Mengaku Jadi Korban Kelompok Rakus Kekuasaan
jpnn.com, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan Pemerintah Perikatan Nasional setidaknya sampai menyelesaikan tugas pandemi, vaksinasi dan pemulihan ekonomi namun usaha ini tidak berhasil karena ada pihak yang rakus untuk merebut kekuasaan bukannya mengutamakan nyawa dan kehidupan rakyat.
Muhyiddin mengemukakan hal itu dalam pidato khusus di Kantor Perdana Menteri Malaysia Putrajaya, Senin (16/8).
"Saya telah berbicara kepada Yang di-Pertuan Agong pukul 12.30 siang tadi di Istana Negara. Saya menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai perdana menteri dan seluruh kabinet berdasarkan Pasal 43 (4) Konstitusi Federal karena saya telah kehilangan kepercayaan mayoritas anggota DPR. Artinya saya dan anggota kabinet lainnya sudah mengundurkan diri," katanya.
Meskipun awalnya dirinya menyarankan legitimasi dirinya sebagai perdana menteri ditentukan di parlemen, namun lima belas anggota parlemen UMNO telah menarik dukungan mereka dan usulan kerja sama lintas partai yang diajukan ditolak oleh partai-partai oposisi.
"Jelas saya telah kehilangan dukungan mayoritas. Jadi, legitimasi saya sebagai perdana menteri tidak perlu ditentukan di parlemen. Jadi, hari ini saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Perdana Menteri dan jabatan semua anggota kabinet sebagaimana disyaratkan oleh konstitusi federal," katanya.
Pasal 43 (4) Konstitusi Federal menyatakan "Jika perdana menteri tidak lagi mendapat kepercayaan dari mayoritas anggota dewan rakyat (DPR), maka perdana menteri akan mengundurkan diri dari kabinet".
"Ini adalah kehendak dalam konstitusi dan saya harus mematuhinya. Seruan tulus dari jutaan orang Malaysia untuk saya lanjutkan pekerjaan saya dan tidak mengundurkan diri saya dengar. Namun, saya tidak bisa menerima banding ini karena saya telah kehilangan kepercayaan mayoritas anggota DPR," katanya.
Muhyiddin mengatakan yang terjadi adalah ketentuan Allah SWT yang adalah sebuah episode dalam sejarah perjuangan politik dirinya.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akhirnya tumbang setelah terus mendapat tekanan dari kubu oposisi
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- 3 Pemda Menyiapkan Acara Penyambutan Jokowi Pulang Kampung Pasca-Lengser
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal