Lengsernya Maroef Sjamsoeddin jadi Momen Emas buat Putra Papua
jpnn.com - TIMIKA - Tiga lembaga adat pemilik ulayat di Mimika, yakni Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Moni Selatan (Lemasmos) meminta agar pengganti Maroef Sjamsoeddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia adalah orang asli Papua, khususnya dari tiga lembaga adat tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan tokoh-tokoh Lemasa, Lemasko dan Lemasmos dalam jumpa pers yang dilakukan di Resto 66 Cenderawasih, Selasa (19/1) kemarin.
Intelektual Amungme, Manuel Jhon Magal mengatakan, selama kurang lebih 50 tahun Freeport beroperasi, belum pernah terjadi putra daerah sebagai Presdir Freeport. Sehingga pengunduran diri Maroef menurutnya menjadi momen yang tepat agar putra-putri daerah dari tiga lembaga adat tersebut bisa tampil sebagai Presdir yang baru.
“Kami orang Papua sudah siap untuk menggantikan Maroef. Berikan kesempatan kepada kami untuk melakukan perubahan,” kata Manuel, seperti dikutip dari Radar Timika, Rabu (20/1).
Manuel mengatakan, sudah saatnya pemilik Freeport dan pemegang saham mempercayakan kepada salah satu dari sekian putra terbaik Suku Amungme dan Kamoro untuk memimpin Freeport.
"Sudah saatnya orang Papua pimpin Freeport di Tanah Papua. Ada figur orang Papua terbaik yang bisa duduk menjadi pemimpin tertinggi di Freeport, maka itu memberikan nilai yang sangat tinggi untuk orang Papua. Tidak perlu terlalu banyak pertimbangan. Ini merupakan waktu yang tepat,” katanya.
Sementara itu, mewakili Lemasko, Jhon Nakiaya mengatakan, pengunduran diri Maroef dari jabatan Presdir Freeport membuat banyak orang terkejut. Sehingga banyak yang ingin mengetahui alasannya. Namun, poin pertama yang disampaikan, ia mengucapkan terima kasih kepada Maroef yang telah melakukan perubahan di lingkungan Freeport selama dirinya menjabat setahun belakangan.
"Secara spontan kami terkejut atas pengunduran diri beliau, tetapi kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Presdir terhadap seluruh pengorbanan untuk perubahan perusahaan,” tukas Jhon.
TIMIKA - Tiga lembaga adat pemilik ulayat di Mimika, yakni Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa), Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko)
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Polisi Selidiki Penyebab Mahasiswi Tewas Terjatuh dari Gedung Gymnasium UPI
- Pitra Romadoni Nasution Apresiasi Pembentukan TIUPP Padang Lawas
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh