Leo Nababan: Golkar Terancam Punah
Dia mendesak agar diusut siapa orang yang menggulirkan gagasan calon ketum wajib membayar mahar Rp 20 miliar itu.
"Diusut siapa yang punya ide aneh ini. Jangan-jangan mereka punya rencana agar munas tidak jadi maka mereka ngotot minta SK baru dari pemerintah, sedangkan SK Riau yang baru diperpanjang masih berlaku dapat dijadikan legitimasi pelaksanaan munas," katanya.
Ide mahar Rp 20 miliar memang memantik polemik di internal Golkar. Kabar menyebutkan, uang tersebut harus dibayarkan ke steering committee (SC) agar bisa jadi calon ketua umum.
Salah seorang anggota tim sukses balon ketum Golkar Aziz Syamsuddin, Bowo Sidik Pangarso, menyebut kewajiban bayar mahar itu sudah menjadi keputusan rapat SC beberapa waktu lalu. Namun, belum menjadi keputusan pleno DPP Golkar. “Itu uang sebsar Rp 20 miliar untuk bisa jadi calon ketum tidak masuk akal,” kata Bowo.
Anggota Komisi VII DPR ini mengaku mendapat informasi, alasan panitia Munaslub Golkar menetapkan uang mahar, antara lain untuk biaya penyelenggaraan Munaslub yang akan digelar di Bali. Padahal, menurutnya, biaya harus dari anggaran yang disiapkan DPP, bukan dari orang per orang. (sam/jpnn)
JAKARTA – Leo Nababan mengeluarkan pernyataan keras terkait rencana kewajiban membayar mahar sebesar Rp 20 miliar bagi semua kader Partai Golkar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana