Leo, Pelatih Golf Internasional yang Abdikan Diri Latih Tunanetra di Indonesia
Ukur Akurasi Pukulan dari Suara Ayunan Stik Bertemu Bola
Sabtu, 06 Juli 2013 – 14:04 WIB

Berlatih Dengan Meraba : Aria Indrawati dari Yayasan Mitra Netra menyentuh langsung tubuh pelatihnya Leo saat berlatih blind golf di Karawaci (27/06). Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
"Cetakk!" Pukulan Aria mantap juga. Bola melambung cukup keras. Di layar terbaca kecepatannya 90 meter per detik, tapi arahnya masih melenceng dari lubang sasaran. "Tidak apa-apa, yang penting back swing-nya sudah benar. Ayunan pinggang," kata Leo sembari menggoyang-goyang pinggang.
Leo sudah dua tahun bermukim di Indonesia. Dia mendirikan Power Golf Academy di Ruko Pinangsia, Karawaci, sekitar 40 menit di barat daya Jakarta. Murid Leo berasal dari para profesional, terutama jejaring ekspatriat asal Korea Selatan yang tinggal di Jakarta. Nah, khusus hari Rabu dia meluangkan waktu sehari penuh untuk melatih Aria dan Juwita. "Ada satu lagi teman kami, namanya Deni, tapi hari ini sedang sakit," kata Aria sembari mengelap keringat yang bercucuran di mukanya.
Aria sudah tujuh bulan dilatih Leo. Mulai nul putul. "Saya memegang stik dan bola golf ya baru di tempat Pak Leo ini," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo itu.
Awalnya Yayasan Mitra Netra tempat para tunanetra mengembangkan diri kedatangan tamu bernama Lee sekitar akhir November 2012. Dia adalah kenalan salah seorang aktivis di Mitra Netra. "Rupanya, Pak Lee ini diminta Pak Leo mencari murid tunanetra yang mau dilatih golf," kata Aria yang juga menjabat public relation manager di Mitra Netra.
Bagi olahraga yang membutuhkan akurasi pukulan dan sasaran, rasanya mustahil melatih golf kepada tunanetra. Namun, Yi Cong Gi alias Leo membuktikan,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu