Leo, Pelatih Golf Internasional yang Abdikan Diri Latih Tunanetra di Indonesia
Ukur Akurasi Pukulan dari Suara Ayunan Stik Bertemu Bola
Sabtu, 06 Juli 2013 – 14:04 WIB
Kemenangan tersebut menjadi sarana promosi Leo menggaet lebih banyak murid. "Saat saya pergi ke Indonesia, murid di sana ada 60 orang. Sekarang masih berlatih," katanya.
Menurut Leo, golf bisa dimainkan siapa saja. Termasuk mereka yang sama sekali tak bisa melihat. "Sendi manusia ada sekitar 256 buah. Sama, orang normal dan orang buta. Jadi, golf ini soal keterampilan sendi," paparnya sambil memutar-mutar pergelangan tangan seperti penari.
Leo memang ekspresif dan ramah. Suaranya keras dan kalau tertawa lepas. "Kalau melatih tunanetra, suara harus keras. Mereka bisa tahu dari perintah suara," jelasnya.
Kunci sukses main golf, lanjut Leo, adalah pinggang yang lentur, ayunan tangan yang tepat, dan posisi kepala yang benar. Kombinasi pinggang, tangan, dan kepala yang baik akan menghasilkan pukulan yang mantap. Soal akurasi ke arah lubang target (hole), kata Leo, seiring dengan jam terbang akan menyesuaikan. "Kuncinya harus lemas ya, lemas, lemas," katanya, lagi-lagi sambil berdiri dan mengayun-ayun pinggang.
Bagi olahraga yang membutuhkan akurasi pukulan dan sasaran, rasanya mustahil melatih golf kepada tunanetra. Namun, Yi Cong Gi alias Leo membuktikan,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408