Lepas dari Najib, Malaysia Masuki Era Dinasti Anwar Ibrahim?
jpnn.com - Tak semua warga Malaysia optimistis bersatunya Mahathir dan Anwar akan membawa kebaikan. Malah ada yang mencurigai bahwa kemenangan Pakatan Harapan adalah awal dari berkuasanya dinasti Anwar Ibrahim.
Karena itu, di hadapan ribuan pendukungnya Rabu malam, Anwar menegaskan bahwa dirinya tidak akan buru-buru kembali ke pemerintahan. ”Saya akan menikmati menjadi rakyat biasa dulu,” cuitnya di Twitter.
Saat ini istri Anwar adalah wakil Mahathir sekaligus wakil PM perempuan pertama Malaysia. Sementara itu, putrinya, Nurul Izzah, terpilih sebagai anggota parlemen nasional dari Permatang Pauh.
Jumat (18/5) Anwar meluruskan kabar bahwa Nurul akan masuk kabinet Mahathir. ”Itu tidak benar. Dia (Nurul) memang salah seorang petinggi PKR (partai yang dipimpin Wan Azizah). Tapi, sejak awal, dia sudah memutuskan untuk tidak masuk kabinet,” ungkapnya seperti dilansir Today Online.
Anwar membantah rumor yang menyebut keluarganya hendak membangun dinasti politik di Malaysia.
”Saat ini Wan Azizah adalah wakil PM. Nantinya, jika saya menjadi PM, dia pun akan meninggalkan jabatan tersebut. Itu komitmen kami dan publik juga sudah mengetahuinya,” lanjut Anwar.
Politikus 70 tahun itu mengatakan bahwa dirinya butuh waktu sekitar dua tahun untuk tampil di panggung politik Malaysia lagi. Kini dia memilih untuk menjadi pendukung rezim Mahathir.
”Apa yang terjadi di antara kami berdua adalah kisah masa lalu. Biarlah kisah itu menjadi sejarah,” tegas Anwar.
Tak semua warga Malaysia optimistis bersatunya Mahathir dan Anwar akan membawa kebaikan. Ada yang mencurigai ini adalah awal dinasti Anwar Ibrahim
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal
- Polda Riau Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Buru Bandar Besar di Malaysia
- Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Lepas Ekspor Perdana Frozen Coconut Cream ke Malaysia
- Olimpiade Paris 2024: Mimpi Buruk Malaysia Masih Berlanjut