Lepas Rumah Sakit, Syaukani Dipindah ke Kondominium
Selasa, 05 April 2011 – 13:30 WIB
Karena perawatan dilakukan di luar rumah sakit, lanjut Silvi, otomatis dokter datang tiap hari ke apartemen yang berlokasi di kawasan elit Orchard Scott. "Apartemen cuma 3 kamar tapi ada fasilitas kolam renangnya, supaya bapak bisa terapi air," ungkap Silvi. Selain terapi air (aquatic theraphy), secara berkala mata Syaukani disinari laser atau brain simulation. Tujuannya, agar saraf mata yang putus akibat serangan stroke bisa tersambung lagi ke otak.
Baca Juga:
Informasi yang diperoleh JPNN, apartemen yang kini ditinggali Syaukani serta istrinya, Dayang Kartini lebih tepat disebut kondominium. Sesuai lokasinya, kondominium tersebut bernama Orchard Scotts Condo. Tarif per harinya jika di rupiahkan mencapai Rp 3,5 juta, atau Rp 105 juta per bulan. Lima kolam renang, firness center, dan arena bermainan anak-anak, adalah sebagian fasilitas yang bisa dinikmati penghuni secara gratis.
Silvi yang mengaku baru pulang dari Singapura pada Minggu (3/4) menambahkan, walau kemajuannya lamban, pihak keluarga sementara waktu tak berencana memindahkan perawatan Syaukani ke tempat lain. Terlebih dokter meminta terapi yang kini tengah dijalani harus diperpanjang hingga 6 bulan ke depan. "Tanggung kalau pulang. Kalau dipindah pengobatannya harus dari nol lagi," ungkap Silvi.
Konsekuensi lain dari kepindahan ke apartemen, ungkap Silvi, pihak keluarga mendatangkan perawat baru dari Tenggarong. Dengan begitu secara bergiliran, Syaukani ditunggui 3 perawat asal Indonesia. Selain penambahan perawat, tiga anak Syaukani yakni Silvi, Rita Widyasai (Bupati Kukar), dan Windra (Iing) juga bergiliran menunggui sang ayah tiap dua pekan. "Supaya bapak nggak depresi, makanya kita sama cucu-cucu sering besuk ke Singapura" katanya lagi.
JAKARTA - Mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Syaukani Hassan Rais tak lagi menjalani perawatan di ruang unit stroke Rumah Sakit Gleneagles,
BERITA TERKAIT
- Heikal Safar: Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Kemanusiaan Adil dan Beradab
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Bantah Kabar Dirut Mangkir dari Panggilan KPK, Hutama Karya Siap Kooperatif & Terbuka
- Kasus Pemerasan Penonton DWP, Polri Beri Sanksi Demosi Lagi Seorang Personel
- Ditanya Wacana Libur Sekolah Saat Ramadan, Menag Menjawab Singkat
- Kasus Pemerasan di DWP, LBH Jakarta Sebut Kapolda Metro Jaya Harus Ikut Bertanggung Jawab