Lepas Satgas Pamputer 733 Masariku Menuju Daerah 3T, Mayjen Ruruh Sampaikan Pesan Tegas
![Lepas Satgas Pamputer 733 Masariku Menuju Daerah 3T, Mayjen Ruruh Sampaikan Pesan Tegas](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/07/14/pangdam-xvi-pattimura-mayjen-tni-ruruh-a-setyawibawa-saat-me-203m.jpg)
jpnn.com - AMBON - Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa meminta para prajurit TNI yang bertugas untuk pengamanan wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) agar tidak bertindak arogan dan sewenang-wenang kepada siapa pun.
Mayjen Ruruh menyampaikan pesan itu saat melepas Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Pamputer) 733 Masariku menuju daerah 3T, Jumat (14/7), di Ambon, Maluku.
Jenderal bintang dua ini berpesan supaya para prajurit memedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan prosedur tetap (protap) penugasan yang ada.
"Kenali dan junjung tinggi budaya dan adat-istiadat di tempat tugas nantinya, agar kehadiran dan keberadaan kalian benar-benar dapat memberikan manfaat dan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat," pesan Mayjen Ruruh.
Dia mengatakan bahwa tugas ini merupakan tugas negara yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Laksanakanlah tugas mulia ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan tanpa ada hambatan yang berarti," ungkap Mayjen Ruruh.
Pengamanan wilayah tersebut diikuti oleh sebanyak 147 personel.
Mereka akan ditugaskan ke pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Maluku.
Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa menyampaikan pesan tegas kepada para prajurit TNI yang bertugas untuk pengamanan wilayah 3T.
- Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Pati dari 3 Matra, Berikut Daftarnya
- Mayjen TNI Yusri Nuryanto: Kasus Kriminal Sertu Hendri Tetap Kami Usut
- Penembakan Bos Rental Mobil, 3 Personel TNI AL Didakwa Sebagai Penadah
- Perlu Keputusan Politik Negara saat Pemerintah Mau Melibatkan TNI Urus Pangan
- Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Wacana Penambahan Kewenangan Polri, Kejaksaan, dan TNI
- Pernyataan Sjafrie Sjamsoeddin soal DPN Bisa Mengurusi Hutan dan Sawit Menuai Kritik