Lestari Moerdijat Beber Pentingnya Sosialisasi Strategi Kelancaran Mudik ke Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat membeberkan pentingnya sosialisasi masif lewat komunikasi yang intensif antarpemangku kepentingan dan masyarakat dalam mengelola pergerakan jutaan pemudik di tanah air.
"Sejumlah strategi yang sudah direncanakan untuk kelancaran arus mudik jelang Lebaran tahun ini harus segera disosialisasikan secara masif agar masyarakat bisa merencanakan perjalanan mudiknya dengan baik," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/4).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi akan ada 123,8 juta orang yang melakukan pergerakan di masa mudik pada lebaran tahun ini.
Dia menyebut 77,3 juta atau 62,5 persen pemudik berasal dari pulau Jawa.
Sejumlah upaya rekayasa lalu lintas pun sudah direncanakan, antara lain mulai dari menyiapkan jalur alternatif di beberapa jalur mudik, pemberlakuan ganjil genap, pembatasan waktu di rest area, dan himbauan keberangkatan mudik yang dipercepat.
Dia mengingatkan sejumlah strategi pengaturan arus mudik tersebut tidak akan berjalan maksimal jika tidak terinformasikan secara baik kepada masyarakat yang berencana mudik.
Karena itu, menurut Rerie yang akrab disapa, pemahaman masyarakat terkait sejumlah strategi pengendalian arus mudik tersebut sangat penting.
Mengingat di masa mudik Lebaran ini kepatuhan masyarakat untuk menjalankan strategi yang direncanakan sangat menentukan kelancaran arus mudik.
Lestari Moerdijat mengingatkan sejumlah strategi pengaturan arus mudik tersebut tidak akan berjalan maksimal jika tidak terinformasikan secara baik masyarakat
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- 110 Juta Orang Diprediksi Lakukan Mudik Akhir Tahun
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi