Lestari Moerdijat: Bersatu Itu Penting untuk Hadapi Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAWA TENGAH - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan konsensus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika sepatutnya bisa memperkuat nilai bangsa di tengah pandemi Covid-19.
"Karena dengan bersatu kita bisa menghadapi tantangan (pandemi) ini," kata Lestari Moerdijat yang hadir secara virtual dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (8/9).
Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, mengatakan masyarakat melihat pandemi Covid-19 sebagai sebuah ancaman.
"Tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan saja, tapi juga memiliki efek pada ancaman stabilitas masyarakat," ujar Rerie.
Rerie memberi contoh dampak Covid-19 di Jawa Tengah. Pengangguran terbuka pada Februari 2021 tercatat naik 5,59%, atau 1,12 juta dibandingkan pada sebelum pandemi Februari 2020.
Sebanyak 11.438 pekerja di-PHK di Jateng. Selain itu, 5.400 anak di Jawa Tengah kehilangan orangtua karena Covid-19.
Rerie menambahkan sebuah survei (Word Cloud Analysis) menunjukkan bahwa gotong royong merupakan nilai dasar ideologi kebangsaan yang saat ini diperlukan dalam rangka mempererat tali kebangsaan dengan memperkuat persatuan bangsa.
"Semangat solidaritas dan kolaborasi antar daerah lebih diutamakan daripada kompetisi dalam upaya menghentikan rantai penyebaran wabah," imbuh dia.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebut konsesus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sepatutnya bisa memperkuat untuk menghadapi tantang pandemi Covid-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- Pesan Khusus Plt Sekjen Siti Fauziah Saat Pimpin Mutasi di Lingkungan Setjen MPR
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Lestari Moerdijat: Keberlangsungan Industri Media Butuh Dukungan Negara