Lestari Moerdijat Dorong Gerakan Pemeriksaan Ibu dan Anak di Posyandu Diaktifkan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong gerakan untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anak di Posyandu harus digalakkan kembali untuk mengatasi sejumlah masalah kesehatan yang dihadapi saat ini.
Menurutnya, gerakan pemeriksaan kesehatan dasar ke posyandu harus digalakkan untuk mengakselerasi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sejak dini dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh.
"Banyak masalah yang bisa diatasi dari upaya pemeriksaan rutin kesehatan dasar sejak dini, seperti menekan tingkat kematian ibu dan anak, serta stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah dalam pembangunan SDM kita," kata Lestari Moerdijat melalui keterangan tertulis, Selasa (4/4).
Pimpinan MPR koordinator bidang penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah menyampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan saat ini jumlah Puskesmas tercatat 10.500 di Indonesia.
Jumlah tersebut dinilai belum memadai untuk memantau kualitas kesehatan dasar masyarakat sehingga diperlukan aktivasi segera 300 ribu Posyandu yang tersebar di tanah air untuk melaksanakan deteksi dini kualitas kesehatan dasar masyarakat.
Sistem layanan kesehatan nasional, kata Lestari, harus mampu melayani perjalanan siklus hidup masyarakat sejak lahir, remaja, dewasa sampai lansia untuk memastikan kualitas kesehatan setiap warga negara.
Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, aktivasi Posyandu yang merupakan bagian dari upaya untuk memantau kualitas kesehatan dasar masyarakat merupakan langkah penting yang harus dilakukan dalam upaya mengakselerasi sejumlah pencapaian di bidang kesehatan nasional.
Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah II itu menegaskan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat merupakan bagian dari proses untuk mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong agar gerakan untuk memeriksakan kesehatan Ibu dan anak di Posyandu harus digalakkan kembali
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Lakukan Pemerasan & Penipuan, 3 Tersangka Kasus Kematian Dokter Aulia Terancam 9 Tahun Penjara
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Pelabuhan Sehat dari Kemenkes