Lestari Moerdijat Dorong Hubungan Kuat Sektor Industri dan UMKM Harus Segera Terwujud
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong hubungan kuat antara industri dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia harus segera direalisasikan.
Hal ini untuk mewujudkan rantai pasok dan transfer teknologi yang baik dalam upaya membangun sektor UMKM yang tangguh.
"Sektor UMKM yang dekat dengan pengembangan ekonomi rakyat harus mendapat perhatian serius sehingga mampu menjadi langkah strategis untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang lebih merata," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3).
Di awal Maret 2024 lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), mengungkapkan bahwa masalah terbesar yang dihadapi UMKM di Indonesia adalah tidak adanya koneksi dengan industri sehingga belum terbangun rantai pasok dan transfer teknologi dengan baik.
Lestari menyebutkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2023, kontribusi UMKM mencapai 61 persen PDB Indonesia dengan serapan tenaga kerja 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Sementara itu, jumlah pelaku usaha sektor UMKM tercatat 67 juta.
"Berdasarkan catatan tersebut, terdapat potensi besar untuk mendorong perekonomian nasional melalui sektor UMKM, bila sejumlah kendala bisa segera diatasi," ujar Rerie yang akrab disapa.
Dia berpendapat sejumlah langkah afirmasi untuk mendukung pendanaan sektor produktif misalnya dapat direalisasikan dengan segera.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan sektor UMKM yang dekat dengan pengembangan ekonomi rakyat harus mendapat perhatian serius
- PINTAR dan Prakerja Gelar Workshop Digital Marketing untuk UMKM: Dorong Transformasi Digital
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun