Lestari Moerdijat Dorong Pemerintah Cegah Meningkatnya Kasus Demensia di Indonesia

Dodik menyampaikan sejumlah tantangan dalam menghadapi kasus Demensia.
Dari sisi petugas medis, tidak semua dokter dapat melakukan deteksi dini, dapat terjadi miss diagnosis sehingga pasien tidak mendapat penanganan yang sesuai, rujukan pasien demensia yang belum tepat, dan pemeriksaan neuropsikologi membutuhkan waktu lama.
Sementara tantangan dari sisi penderita, ungkap Dodik, pasien memiliki penyakit komorbid, biaya perawatan tinggi, deteksi dini yang kurang, dan stigma yang mewajarkan kepikunan.
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menegaskan negara wajib menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
"Diperlukan langkah antisipatif dan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah Demensia dan Alzheimer," ujar Nurhadi.
Dia mendorong pemerintah untuk memastikan peningkatan pemahaman masyarakat dalam upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perlindungan para lansia dari demensia dan alzheimer.
"Sebab pada titik tertentu, populasi Indonesia didominasi masyarakat yang lansia, Demensia dan Alzheimer berpotensi bisa mengancam produktivitas dan keberlangsungan bernegara," imbuhnya.
Pendiri Alzheimer Indonesia DY Suharya sependapat dengan Rerie tentang pikun bukan hal normal bagi lansia, melainkan gejala Demensia.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai kehadiran negara atau pemerintah sangat penting untuk mencegah meningkatnya kasus demensia di Indonesia
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Cegah Pikun dengan Rutin Mengonsumsi Kunyit
- 2 Lansia Hilang Tenggelam di Perairan Sungai Musi, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Lalamove & Mitra Driver Tebar Bantuan untuk Lansia lewat ‘ElderCare on the MOVE’