Lestari Moerdijat Dorong Semua Pihak dalam Pengendalian TB

Lestari Moerdijat Dorong Semua Pihak dalam Pengendalian TB
Wakil MPR Lestari Moerdijat. Foto: dok MPR RI

Sangat disayangkan, ujar dia, Indonesia tidak masuk dalam daftar negara itu.

Pada tahun 2020, menurut Tjandra, peringkat jumlah kasus TB di Indonesia berada di lima besar dunia. Namun, tahun ini jumlah kasus TB di tanah air malah naik menduduki peringkat dua dunia.

Tjandra mengungkapkan, Tiongkok dalam 10 tahun mampu menurunkan jumlah kasus TB lebih dari 25%, padahal tingkat penurunan kasus TB dunia hanya 13%.

Capaian Tiongkok itu, ungkap dia, salah satunya didorong karena pada 2023, Negeri Tirai Bambu itu menaikkan budget penangulangan TB 20 kali lebih besar bila dibandingkan dengan 2021.

Langkah yang sama, tegas Tjandra, dapat juga dilakukan di Indonesia.

Kolaborasi multisektor, menurut Tjandra, harus segera diwujudkan. Peran generasi muda, tambah dia, penting untuk proses penanggulangan TB dan sosialisasi regulasi kesehatan secara umum.

Ahli Antropologi Kesehatan - Universitas Airlangga Surabaya, Pinky Saptandari berpendapat, bahwa TB itu merupakan isu kesehatan yang banyak sekali balutan mitos, stigma, sosial dan budaya yang menambah kompleksitas permasalahan.

Menurut Pinky, pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi dan pengobatan TB harus dilakukan secara holistik, integratif, komprehensif dan inklusif.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong peningkatan penyebarluasan informasi terkait Tuberkulosis (TBC atau TB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News