Lestari Moerdijat Minta Kendala Sertifikasi yang Dikeluhkan Petani Milenial Segera Diatasi

Dia menegaskan dalam proses sertifikasi benih tanaman tidak dipungut biaya.
Menurut Inti, semakin banyak penangkar benih yang bersertifikat di tanah air akan mempercepat pengembangan tanaman hortikultura di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif berharap sejumlah potensi pertanian yang ada di Luwu Utara, seperti kakao, porang dan tanaman sayuran, yang bisa ditingkatkan produktivitasnya.
Selain berbincang dengan petani milenial, Mbak Rerie sapaan akrab Lestari Moerdijat juga mengunjungi Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna Masyarakat Lokal Indonesia (LPTTG Malindo) di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Direktur LPTTG Malindo Sakaruddin menjelaskan pihaknya menyelenggarakan berbagai pelatihan seperti memproduksi makanan ringan dari bahan baku buah yang dikeringkan.
Pilihan memproduksi buah yang dikeringkan itu karena nilai tambah yang dihasilkan bisa di atas 100 persen dengan masa untuk pemasaran yang panjang.
Merespons hal tersebut, Rerie berharap program pelatihan yang diselenggarakan LPTTG Malindo bisa diterapkan di seluruh Indonesia untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau Rerie berbincang dengan petani milenial di Luwu Utara untuk mendengar aspirasi mereka.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem