Lestari Moerdijat Sebut Intervensi Pemerintah Dibutuhkan untuk Tekan Prevalensi Diabetes

Lestari Moerdijat Sebut Intervensi Pemerintah Dibutuhkan untuk Tekan Prevalensi Diabetes
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan intervensi pemerintah melalui penerapan kebijakan, terkait penanggulangan diabetes. Foto: dok MRP RI

Bila gejala-gejala klinis diabetes bisa disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, tegas Adib, bisa menjadi cara untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas dalam upaya mendorong pencegahan diabetes.

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Hardinsyah mengungkapkan pencegahan diabetes bisa dilakukan melalui keseimbangan kadar lemak dalam tubuh.

Karena, menurut Hardinsyah, faktor risiko terbesar penimbunan lemak dalam tubuh adalah obesitas yang merupakan lima risiko utama pemicu diabates tipe 2. Pengendalian obesitas dan aktivitas fisik, ujar dia, bisa menjadi upaya pencegahan diabetes.

Upaya mengurangi konsumsi makanan yang berisiko, terutama yang berkadar gula tinggi, menurut Hardinsyah, harus diimbangi dengan meningkatkan konsumsi makanan berserat seperti ubi-ubian dan kue dengan taburan parutan kelapa.

Diakui Hardinsyah, hampir 50% masyarakat Indonesia mengalami defisiensi vitamin D yang penting untuk menjaga sistem metabolisme tubuh dalam mencegah obesitas.

Hardinsyah mendorong agar diet yang baik untuk mencegah obesitas harus diimbangi dengan aktivitas fisik yang tepat untuk mencegah obesitas.

Anggota Komisi IX DPR RI, Hasnah Syams mengungkapkan diabetes merupakan salah satu bagian dari kegawatdaruratan global.

Sementara, ungkap dia, 73,7% masyarakat tidak terdeteksi menderita diabetes yang menyebabkan diabetes di Indonesia sangat sulit diatasi karena yang bersangkutan tidak menyadari kalau terkena diabetes.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan intervensi pemerintah melalui penerapan kebijakan, terkait penanggulangan diabetes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News