Lestari Moerdijat Sebut Perempuan Mampu Membangun Keluarga yang Sehat

Berbeda dengan catatan sejarah, ujar Rerie, dalam konteks lokal, kepemimpinan perempuan selama ini luput dari pemahaman masyarakat.
"Kepemimpinan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, mesti berpijak pada prinsip altruistik yakni kepemimpinan yang berpusat pada kesejahteraan dan mengedepankan pelayanan untuk semua," ujar Rerie.
Rerie mengaku, tantangan perempuan untuk berkarier sebagai profesional sangat besar, karena melawan stigma bahwa perempuan memiliki kewajiban domestik yang harus dilakukan.
Pelibatan dan kehadiran perempuan pada setiap tingkatan kepemimpinan, ujar dia, harus dipandang sebagai subyek bukan lagi ditempatkan pada seperangkat atribusi sosial yang melanggengkan ketimpangan.
Lebih dari itu, Rerie mengatakan dunia yang terus bergerak maju membutuhkan model kepemimpinan yang berbela-rasa (compassionate leadership).
Model kepemimpinan ini ditandai dengan kemauan hadir bersama masyarakat, terlebih mereka yang terpinggirkan dan kehilangan harapan.
"Perempuan dapat diandalkan untuk mengimplementasikan paradigma kepemimpinan yang berbela-rasa itu," ungkap Lestari Moerdijat. (jpnn)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pelibatkan perempuan dalam proses pembangunan merupakan urgensi untuk menyikapi ragam krisis.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda