Lestari Moerdijat Ungkap Pentingnya Mitigasi untuk Hadapi Perubahan Cuaca

Lestari Moerdijat Ungkap Pentingnya Mitigasi untuk Hadapi Perubahan Cuaca
Wakil MPR Lestari Moerdijat. Foto: dok MPR RI

Direktur Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas,
Uke Mohammad Hussein mengungkapkan bencana puting beliung bukan merupakan hal baru di Indonesia.

Uke mengungkapkan, kajian risiko terhadap dampak cuaca ekstrem antara lain berpotensi mengancam 253 juta jiwa, potensi kerugian fisik bisa mencapai Rp1.962 triliun dan potensi kerugian ekonomi hingga Rp781 miliar.

Berdasarkan besarnya potensi risiko tersebut, Uke berpendapat, perlunya upaya mitigasi terhadap berbagai pemicu cuaca ekstrem.

Selain itu, tegas dia, juga harus dilakukan upaya intervensi untuk menekan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi.

Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan angin puting beliung dan tornado adalah fenomena angin berputar.

Yang membedakan antara keduanya, tambah dia, kecepatan pusaran angin puting beliung lebih lemah bila dibandingkan dengan tornado.

Tornado, jelas Ida, terjadi saat peralihan udara dingin ke hangat.

Karena sulit mengukur kekuatan pusaran angin, ungkap Ida, para ilmuwan mengukur kekuatan pusaran angin puting beliung dan tornado dari tingkat kerusakan yang dihasilkan.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengungkapkan cara menghadapi perubahan cuaca dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News