Lestari MPR Sebut Negara Bertanggung jawab Terhadap Hal ini

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti kekerasan seksual di Indonesia.
Dia menilai negara bertanggung jawab untuk kejahatan kekerasan seksual.
Untuk itu perlu ada aturan perundang-undangan yang jelas, agar kekerasan seksual dapat dihentikan.
Menurut Moerdijat, Rancangan Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang sedang dalam proses pengkajian di Baleg DPR merupakan bagian dari tanggung jawab negara untuk menangkal terjadinya kekerasan seksual di Indonesia.
"Saya berharap proses pembahasan RUU PKS berjalan lancar agar dapat segera disahkan menjadi undang-undang pada tahun ini," ujar Lestari Moerdijat atau Rerie dalam keterangannya di Jakarta, Senin (12/7).
Ririe lebih lanjut mengatakan Fraksi Partai NasDem DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal proses pembahasan RUU tersebut agar segera dapat disahkan menjadi undang-undang.
Menurut dia, lobi-lobi di tingkat fraksi harus intens dilakukan untuk memberikan pemahaman yang utuh terkait pasal-pasal yang masih menimbulkan perbedaan pendapat.
"Perbedaan pendapat dan pandangan dalam pembahasan sebuah RUU itu hal biasa."
Wakil Ketua MPR Lestari menyebut negara bertanggung jawab terhadap hal penting ini
- Waka MPR: Kemampuan Literasi Generasi Muda Harus Ditingkatkan
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati
- Pesan Penting Waka MPR untuk 481 Kepala Daerah yang Baru Dilantik: Penuhi Hak Rakyat!
- Temui Ketua MPR RI, Pengurus YFAAHMI Sampaikan Dukungan untuk Pemerintahan Prabowo Subianto
- Wakil Ketua MPR Dorong Kolaborasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Terus Diperkuat