Lestarikan Budaya, Komunitas Perempuan Menari Hadirkan Renggana
jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Perempuan Menari (KPM) sukses menggelar pentas bertajuk Renggana di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (4/11).
Renggana yang menjadi tema besar pentas ini dapat diartikan sebagai 'perempuan pujaan' diambil dari bahasa Sansekerta.
Nama ini juga diartikan sebagai perempuan setia, welas asih, dan penyayang. Selain itu, memiliki karakter yang menyukai tantangan, kepribadian luwes, ingin hidup damai, serta menginginkan kesepadanan intelektual dengan pasangannya.
Penata tari Supriyadi Arsyad mengatakan, dalam pertunjukan Renggana, perempuan memegang peran sentral. Mereka menjadi pujaan, baik oleh laki-laki maupun anak-anak.
Mereka tidak hanya tampil di panggung, tetapi juga merawat, melestarikan, dan menjaga budaya Indonesia, terutama dalam seni tari.
"Ini adalah cara untuk menghormati dan mengapresiasi peran perempuan dalam masyarakat," kata Supriyadi Arsyad, dalam keterangannya, Senin (6/11).
Pentas Renggana juga merupakan wujud dari keinginan para perempuan untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia.
"Renggana adalah bentuk penghargaan kami dan panggung untuk menyampaikan pesan cinta terhadap budaya Indonesia," kata Ketua Pelaksana Pentas Renggana, Marina Joy.
Komunitas Perempuan Menari melestarikan budaya Indonesia melalui pertunjukan tari bertajuk Renggana.
- Yusuf Susilo Hartono & Budi Brassco Pamerkan Karya 'Ketika Perupa Bicara Kasih'
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya
- Horor dan Budaya Bersinergi di Gala Premiere Film Eva: Pendakian Terakhir
- Jaga Warisan Budaya, Himmas UT Taiwan Sukses Gelar Indonesia Tempo Doeloe IV
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Upaya RS Atma Jaya Lestarikan Budaya Jamu untuk Perkembangan Medis