Letjen Edy Rahmayadi Harus Mundur dari TNI jika Nyalon Ketum PSSI

jpnn.com - SOLO – Jelang Kongres PSSI di Makassar 17 Oktober 2016 mendatang, suasana makin hangat. Bukan hanya polemik soal venue, kandidat calon Ketum PSSI juga mulai mendapat sorotan.
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi didesak mundur dari jabatannya, jika memang benar akan ikut maju dalam perebutan kursi ketum PSSI.
Desakan disampaikan Mantan anggota Komite Normalisasi F.X Hadi Rudyatmo. Alasannya, figur-figur yang maju bursa Ketua Umum PSSI benar-benar sosok merdeka.
Artinya, figur itu tidak sedang terikat dengan institusi negara atau partai politik.
Wali Kota Solo itu merujuk UU Nomor 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Di situ diatur bahwa seorang prajurit TNI aktif dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan.
“Di lembaga negara, anggota TNI/Polri aktif memang harus mundur dari institusinya kalau ingin menduduki jabatan yang tidak sesuai tugas pokok dan fungsi,” katanya.
Karena itu, Mantan Ketua Umum Persis Solo itu juga meminta Komite Pemilihan (KP) memerhatikan mengenai status anggota TNI/Polri aktif yang maju bursa Ketum PSSI.
Hal itu bertujuan agar tidak ada masalah di kemudian hari.
SOLO – Jelang Kongres PSSI di Makassar 17 Oktober 2016 mendatang, suasana makin hangat. Bukan hanya polemik soal venue, kandidat calon
- Merugi 5 Tahun Berturut-turut, Manchester United akan Pecat 150-200 Pegawai
- Kontroversi Sanksi Beckham Putra, Kapten Persib Marc Klok Terheran-heran
- Kabar Kurang Sedap MotoGP 2025, Jorge Martin Tak Bisa Membalap di GP Thailand
- MotoGP 2025: Mantan Tim Marc Marquez Dapat Sponsor Utama Baru
- AC Milan Mempertimbangkan Memecat Sergio Conceicao
- Barcelona vs Atletico, Lamine Yamal Belum Pasti Dimainkan