Letjen TNI Ganip Warsito Minta Masyarakat Waspada Dampak La Nina
Selanjutnya, pada level daerah diminta menyiapkan rencana kontingensi daerahnya masing-masing.
BNPB juga telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyusun rencana kontingensi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Pemerintah juga dapat menyiapkan status siaga darurat di wilayahnya apabila diperlukan," ungkapnya.
Mantan Kasum TNI itu menambahkan upaya mitigasi bencana hidrometeorologi untuk jangka pendek dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi, pembersihan saluran air, pembenahan tanggul sungai, penguatan lereng, serta optimalisasi penguatan drainase.
Selain itu, BNPB meminta pemerintah daerah khususnya BPBD untuk selalu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Salah satu edukasi yang dapat diberikan adalah apabila turun hujan dengan durasi lebih dari satu jam dan objek pada jarak pandang 30 meter sudah tidak terlihat, maka masyarakat di daerah lereng tebing dan sepanjang aliran sungai harus dievakuasi sementara.
Ganip menambahkan untuk mitigasi jangka panjang, tata ruang harus sejalan dan sensitif dengan aspek kebencanaan.
"Dalam hal tanah longsor misalnya, pemanfaatan lahan kritis sebagai tempat pemukiman tidak seharusnya dilakukan," ujar Ganip Warsito. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan dampak La Nina itu berpotensi terjadi pada periode Oktober 2021, hingga Februari 2022. BNPB meminta masyarakat waspada dampak La Nina.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pertamina Siap Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak, 23 Warga Trenggalek Mengungsi
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir dan Longsor Mengancam, Personel Polres Bantul Diperintahkan Siaga
- Bencana Hidrometeorologi Basah di Banten, 9 Warga Meninggal Dunia