Letjen TNI Suharyanto Tegaskan Tidak Ada Orang yang Hasil PCR Negatif Terus Dipositifkan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto memastikan pihaknya bekerja sebaik-baiknya dalam menangani puluhan ribu orang yang menjalani karantina.
Pihaknya juga berupaya memperbaiki pelaksanaan prosedur kekarantiaan dengan lebih baik.
Letjen TNI Suharyanto menyatakan tidak ada pelaku karantina yang hasil tes usap PCR-nya negatif, kemudian dipositifkan oleh pihak tertentu.
"Kami akan memastikan bahwa tidak ada yang namanya orang yang sebetulnya negatif, terus dipositifkan. Itu tidak ada, kami akan pastikan itu," ujar Suharyanto dalam konferensi pers daring diikuti dari Jakarta, Kamis (3/2).
Dengan permasalahan yang ada sekarang ini, Letjen TNI Suharyanto mengaku pihaknya telah sepakat untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna merujuk hasil hasil tes pembanding.
Pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang dinyatakan positif Covid-19 saat karantina maupun pada entry test, kini bisa meminta tes pembanding di luar tiga rumah sakit rujukan pemerintah, yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), RS Polri, dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Suharyanto mengatakan apabila nanti ada peserta karantina yang tadinya di salah satu tes Covid-19 dinyatakan positif, namun kemudian memiliki hasil tes pembanding negatif, kedua pihak tersebut akan berunding.
"Ya kami akan melihat, merapatkan, dan memang kelihatan bahwa itu tidak mengkhawatirkan, ya kami akan selesaikan masalah karantina ini," ujar Letjen TNI Suharyanto. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Letjen TNI Suharyanto menyatakan tidak ada pelaku karantina yang hasil tes usap PCR-nya negatif, kemudian dipositifkan oleh pihak tertentu.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN
- Kepala BNPB Curhat Ongkos Helikopter Water Bombing Rp 200 Juta per Jam