Letkol Arifin Ketemu Sama Pasien Covid-19 yang Mendadak Mau Bunuh Diri
Misalnya ketika beberapa jemaah mulai tidak betah selama di rumah sakit.
Beberapa dari mereka ingin keluar untuk sekadar membeli rokok.
Namun, kata dia, tindakan itu dicegah pihak rumah sakit. Pasalnya akan membahayakan warga sekitar terkait penularan Covid-19.
Selain ingin membeli rokok, beberapa jemaah tetap melaksanakan salat berjemaah secara rapat-rapat. Bahkan, beberapa jemaah saling salaman setelah melaksanakan salat.
Dari situ, Arifin kemudian mengumpulkan para jemaah klaster Gowa dan Kebon Jeruk.
Dia menjalin komunikasi dan memberi pengertian kepada para jemaah.
Menurut dia, tidak melaksanakan protokol kesehatan sama saja bunuh diri yang mana tindakan itu tidak disukai Allah SWT dan berpotensi mendapatkan hukuman di akhirat kelak.
"Kalau tidak melaksanakan protokol kesehatan, berarti mereka bunuh diri. Semua kalau meninggal pasti masuk neraka, saya sampaikan seperti itu, karena tidak ada ikhtiar," ujar dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair).
Letkol Arifin menceritakan pengalamannya menangani pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya