Letkol Piper
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Pilot itu tidak mau menyalakan lampu di landasan, padahal sudah jam 8 malam. Sudah gelap. Tidak pula ada cahaya bulan.
Ia pilih menerbangkan pesawat pribadinya dalam kegelapan seperti itu.
Satu menit setelah terbang, pesawat balik arah, melewati atas bandara itu lagi. Lalu... pyaaaang...menabrak bukit. Mental.
Menabrak bukit satunya lagi. Hancur. Pilotnya tewas. Demikian juga Amy, istrinya. Pun dua anak laki-lakinya yang masih berumur 11 dan 8 tahun. Cures. Satu keluarga.
Di bandara ini semuanya serba-dilakukan sendiri. Oleh pilot. Self service. Termasuk kalau harus isi bahan bakar.
Kalau perlu penerangan pun harus menyalakan listrik sendiri. Termasuk lampu landasan.
Ini hanya bisa terjadi di Amerika Serikat. Di bandara-bandara kecil. Di pedalaman. Termasuk di Canyonlands Regional Airport di dekat kota kecil Moab ini.
Anda sudah tahu di mana Moab: di dataran tinggi Utah, 4 jam naik mobil dari Salt Lake City. Ke arah tenggara.
Satu menit setelah terbang, pesawat balik arah, melewati atas bandara itu lagi. Lalu... pyaaaang...menabrak bukit. Mental. Menabrak bukit satunya lagi. Hancur.
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Bohemian Blangkon
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang
- BPTD Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini