Letusan Dahsyat 10 Jam Sekali
BPPTK Belum Bisa Prediksi Aktivitas Istirahat Total
Senin, 01 November 2010 – 05:23 WIB
BOYOLALI -- Puncak Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedhus gembel secara vertikal sekitar pukul 15.00 kemarin (31/10). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta belum bisa memprediksi aktivitas puncak Merapi istirahat total. Sebab, diperkirakan masih tersimpan sekitar 7,5 juta kubik magma di perut gunung. Hal ini dikarenakan aktivitas di perut gunung masih cukup tinggi. Aktivitas kali ini juga berbeda pada 2006. sebab, tekan magma dari perut gunung cukup besar. "Masih ada sekitar tujuh setengah juta kubik magma di perut gunung," kata dia. Letusan yang kesekian kali sore kemarin pun juga mencatat sejarah baru. Sebab, biasanya awan panas meluncur ke selatan, namun kali ini ke timur. Sehingga awan panas terbawa angin ke arah Boyolali timur.
Kepala BPPTK Jogjakarta Subandriyo mengatakan, aktivitas Merapi tahun ini sulit diprediksi. Sebab, karakteristik letusannya berbeda dengan tahun lalu. Yakni semburan awan panas ke udara. "Bila 2006 lalu letusannya hanya horisontal atau mengalir di lereng saja. Tapi kali ini ke udara bersifat eksplosif," terangnya ketika dihubungi kemarin sore (31/10).
Baca Juga:
Letusan vertikal ini sempat terjadi sekitar puluhan tahun silam. Bila dilihat dari karakteristiknya, sulit diprediksi berhenti totalnya sampai kapan. Sebab, menurut catatannya, berdurasi sekitar 10 jam sekali terjadi letusan dahsyat.
Baca Juga:
BOYOLALI -- Puncak Merapi kembali menyemburkan awan panas atau wedhus gembel secara vertikal sekitar pukul 15.00 kemarin (31/10). Balai Penyelidikan
BERITA TERKAIT
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang