Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam
Belasan Gunung Berapi Menggeliat
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 04:34 WIB
Status awas masih berlaku untuk Merapi. Bahkan, meluncurnya awan panas hingga tujuh kali kemarin menggambarkan bahwa situasi di gunung tersebut sulit ditebak. Hal itu dibenarkan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta. "Hingga pukul 18.00, terjadi total 285 kali guguran," kata Kepala BPPTK Jogjakarta Soebandrio.
Hingga kemarin, dia menyatakan bahwa aktivitas Merapi masih fluktuatif. Itu berarti tak bisa diprediksi apakah Selasa lalu merupakan puncak ledakan dan kemudian menurun atau awal dari serentetan letusan baru. "Karena itu, status awas masih diberlakukan," tuturnya.
Berdasar pengamatan Jawa Pos, di antara tujuh luncuran awan panas tersebut, yang terjadi pukul 11.35 merupakan yang terbesar karena diikuti gempa. Getarannya terasa hingga radius 5 km dari puncak Merapi. Menurut data BPPTK, gempa multiphase yang terjadi memang cukup banyak, yakni 181 kali.
Semburan awan panas diperkirakan masih terus terjadi hingga malam. Sebab, intensitas daya di perut gunung masih cukup tinggi. Menurut catatan seismik di pos pengamatan, terus terjadi gempa guguran yang mencapai ratusan kali. Melihat aktivitas yang masih intens tersebut, diperkirakan semburan awan panas terus terjadi.
SOLO - Gunung Merapi kembali mencatat aktivitas ekstrem. Kali ini, awan panas alias wedhus gembel dilaporkan meluncur tujuh kali. Intensitas itu
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah