Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam
Belasan Gunung Berapi Menggeliat
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 04:34 WIB
"Sebelumnya sudah kritis. Tapi, keluarga tidak mau dirujuk ke rumah sakit. Setelah dirujuk, ternyata meninggal," ungkap Sinam Sutarso, salah seorang anggota tim relawan Merapi kemarin. "Hasil pemeriksaan dokter, balita tersebut mengalami gangguan pernapasan. Diduga, dia menghirup abu vulkanik," imbuhnya.
Sutarso bersama tim relawan lain sengaja mengabdi di pengungsian perbatasan Boyolali?Magelang. Sebab, daerah tersebut merupakan wilayah yang paling terdampak bahaya Merapi. Dia pun melihat seorang balita yang kondisinya sudah kritis. Bersama tim relawan lain, dia mengevakuasi balita itu ke RSU Muntilan, Magelang, guna mendapatkan pertolongan cepat. Balita itu sempat dirawat beberapa jam. Namun, kondisinya terus memburuk.
Komandan Koramil (Danramil) Selo Kapten (Inf) Kasmadi menyatakan, diduga balita itu menderita sesak napas karena abu vulkanik yang terisap saat Merapi meletus. Menurut dia, sore itu juga Paimin dibawa pulang dari rumah sakit. "Rencananya langsung dimakamkan hari ini juga (kemarin, Red)," terangnya. Sementara itu, letusan susulan Merapi membuat ribuan warga Boyolali di Kecamatan Musuk dan Selo memadati TPS. Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 2.600 jiwa. Dandim 0724 Boyolali Letkol (Arh) Soekoso Wahyudi mengungkapkan, evakuasi semula diprioritaskan pada manula, ibu hamil, dan balita.
Di Kecamatan Musuk, sekitar 1.200 pengungsi berdatangan dari Desa Jemowo, Beling, dan Dimoro. Warga mengungsi sejak Kamis malam di balai Desa Sangup, Musuk. Selain itu, 1.461 pengungsi datang dari Dusun Stabelan dan Takeran, Desa Tlogolele. Mereka diungsikan ke balai desa dan Dusun Tlogomulyo.
SOLO - Gunung Merapi kembali mencatat aktivitas ekstrem. Kali ini, awan panas alias wedhus gembel dilaporkan meluncur tujuh kali. Intensitas itu
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah