Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam
Belasan Gunung Berapi Menggeliat
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 04:34 WIB

Kepulan material awan panas yang meluncur dari Merapi ke arah sungai Gendol. Merapi 29 Oktober mengalami peningkatan aktivitas luncuran awan panas. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Satkorlak PB juga menerjunkan beberapa truk untuk mengangkut warga agar kembali ke pengungsian. "Memang, warga tadi sekitar pukul 04.00 pulang untuk merumput. Biasanya mereka kembali saat sore dan bermalam di pos pengungsian. Tapi, hari ini (kemarin) banyak yang kembali siangnya," ungkap Kepala Dusun I Zainu.
Menurut pengamatan Peguyuban Sabuk Gunung (Pasag), selain letusan yang terjadi tujuh kali di puncak gunung, terdengar suara gemuruh yang cukup keras. Suara itu sampai terdengar di radius empat kilometer dari puncak Merapi. "Kondisi ini sangat berbeda dari sehari sebelumnya (Kamis). Suasana di lereng gunung tenang sehingga banyak yang beraktivitas di sawah. Tapi, kali ini letusan cukup besar sehingga banyak warga yang panik," kata Sukiman, penasihat Pasag Merapi.
Aparat yang berwenang pun memperketat penjagaan. Radius 10 km dari puncak Merapi sudah dibarikade. Barikade itu terus berlanjut hingga radius 5 km. Bahkan, di beberapa tempat seperti di Kinahrejo, warga dilarang naik meski sekadar untuk memberikan rumput bagi ternaknya. Semua tak boleh masuk. (ano/radar solo/radar jogja/jpnn/c5/iro/sam/jpnn)
SOLO - Gunung Merapi kembali mencatat aktivitas ekstrem. Kali ini, awan panas alias wedhus gembel dilaporkan meluncur tujuh kali. Intensitas itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia