Lewat APBN, Obama Melawan Status Quo
Kamis, 05 Maret 2009 – 06:21 WIB
Bagaimana kalau rancangan anggaran itu ditolak DPR kelak? Di AS, presiden bisa melakukan veto. Inilah bagian yang bisa membuat posisi presiden yang langsung dipilih rakyat itu cukup kuat. Bahkan, DPR di sana tidak ikut campur secara detail mengenai alokasi anggaran dalam APBN. Berbeda dengan di kita, DPR punya peran besar dalam penyusunan detail anggaran. Salah satu akibatnya, orang pun perlu menyogok DPR untuk bisa mendapatkan proyek, sebagaimana terungkap dalam kasus-kasus korupsi di DPR belakangan ini.
Perdebatan RAPBN di Kongres AS hari-hari ini akan sangat menarik. Di sinilah aliran perubahan akan bentrok dengan keinginan untuk status quo. Obama menyadari upaya perubahan itu tidak akan gampang. "Sistem yang berjalan selama ini adalah sistem yang sudah begitu kuat. Juga sistem di mana berbagai kepentingan sudah jalin-menjalin begitu dalam, dan sudah mengakar begitu lama," ujar Obama. "Tapi, saya bekerja bukan untuk orang-orang seperti itu. Saya bekerja untuk seluruh rakyat Amerika," tegasnya.
Kita benar-benar akan melihat contoh sebuah perubahan yang dilakukan di negara yang menjadi penguasa dunia. Mungkin berhasil, mungkin tidak. Dua kemungkinan itu sama-sama mendebarkan karena terjadi di masa yang amat kritis, sulit, dan justru di saat pasar modal New York tinggal bernilai kurang dari separonya.
Akankah sosialisme dan kapitalisme sama-sama akan terkubur untuk kemudian lahir isme yang baru... entah apa namanya -kalau bukan Obamaisme? Masih terlalu dini untuk menyimpulkan karena babak pertunjukan itu belum sampai tahap goro-goro sekali pun. (*)
BEGITU Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, November lalu, harga saham di Wall Street tetap turun. Sejak terpilih sampai pelantikannya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT