Lewat Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM untuk Bisa Ekspor

Meskipun belum memiliki merek dagang dan masih dalam kemasan jerigen, madu yang dihasilkan selama ini sudah diekspor.
Dia menyebut pengusaha madu itu mampu memproduksi sebanyak 2 ton dalam sebulan dan 75 persen merupakan madu budidaya dan sisanya adalah madu hutan.
Dia melihat ini menjadi potensi yang menguntungkan apabila madu dapat diekspor langsung dan diolah menjadi produk lainnya.
"Bea Cukai siap memberikan asistensi dan berbagai fasilitas kepabeanan yang dibutuhkan,” ujar Firman.
Kemudian di Jatim, Bea Cukai Kediri melakukan kunjungan dan memberikan asistensi UMKM Damarwulan dan UMKM Madumongso yang merupakan pengusaha kerupuk.
“Kami terus berusaha untuk meningatkan kualitas, agar produk kami dapat diterima di pasar internasional," ujar pemilik UMKM Damarwulan, Sandi.
"Kami yakin dengan asistensi yang baik dari Bea Cukai dan Pemda, produk kami akan semakin berkembang kedepannya,” sambungnya.
Sementara di Tarakan, Kalimantan Utara, Bea Cukai melakukan sharing session bersama beberapa perusahaan ekspor rokok di wilayahnya.
Bea Cukai terus mendorong kemajuan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar bisa melakukan ekspor terhadap produk yang dimiliknya.
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Perusahaan Rokok yang Mempertahankan Racikan Tradisional Ini Resmi Kantongi NPPBKC
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Bea Cukai Mataram Sosialisasikan Ketentuan Kepabeanan ke PMI