Lewat Cara Ini, Kementan Yakin Ekspor Mangga Bisa Melejit
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan akan berfokus pada peningkatan pupuk kompos dan organik dalam penyuburan tanaman, termasuk penggunaan pestisida hingga insektisida dalam pengendalian lalat buah diutamakan menggunakan yang ramah lingkungan.
Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian telah membuat berbagai beberapa langkah preventif dalam mengurangi risiko serangan lalat buah, seperti memberikan edukasi langsung, pengawalan, dan reaksi tanggap cepat (RTC) pada pertanaman bergejala serangan.
"Ingat, hambatan utama menembus pasar mangga ke luar negeri adalah lalat buah. Ke negara Jepang dan Korea Selatan, misalnya. Oleh karena itu, kami harus bersatu dan kompak menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto.
Lalat buah memang merupakan masalah penting dalam budi daya tanaman mangga.
Selain menyebabkan kerugian langsung karena merusak buah yang akan dikonsumsi.
Namun, lalat buah juga menjadi perhatian pihak karantina pertanian di dalam dan luar negeri terkait persiapan ekspor.
Padahal, potensi ekspor sangat besar dan masih terbuka lebar, terutama pada musim panen September-November.
Direktorat Jenderal Hortikultura telah berkomitmen untuk mempromosikan dan mengekspor mangga Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan akan berfokus pada peningkatan pupuk kompos dan organik dalam penyuburan tanaman.
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur